PERSEPSI INDIVIDU MODERN TERKAIT MASALAH DASAR DALAM ORIENTASI NILAI BUDAYA
Tirsa Venta Han/19310410058
Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar
Prodi Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu :
Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep
dengan ruang lingkup luas yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga
suatu masyarakat, mengenai itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan
sebuah sistem nilai-nilai budaya. Secara fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa
hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam pelly,
1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat serta erat emosional pada
diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang
diperjuangkan.
Saat
ini teknologi dan informasi yang berkembang pesat telah menjadikan manusia
menjadi lebih modern. Oleh karena itu, manusia yang modern tentu mengalami
perubahan persepsi mengenai orientasi nilai budaya pada masalah-masalah dasar
yang terjadi dalam kehidupannya. Ada lima masalah dasar, yaitu hakekat hidup
(MH), hakekat karya (MK), persepsi tentang waktu (MW), persepsi tentang alam
(MA), dan hakekat hubungan antar manusia dengan sesama (MM). Persepsi individu
modern tentang MH adalah Hidup Sukar tapi harus diperjuangkan. Contoh: Orang
yang selalu optimis dalam hidupnya, dan berfikir bahwa hidup itu pilihan.
Persepsi
individu modern tentang MK adalah Mempertinggi prestise. Contoh: Bekerja untuk
beramal menolong orang lain yang kurang beruntung atau untuk menghasilkan
karya-karya agung. Selanjutnya tentang MW, individu sekarang memandang Orientasi
ke masa depan. Contoh: Menabung untuk masa depan. Tentang MA, individu saat ini
memandang untuk Menguasai alam. Contoh:
Ilmuan mengembangkan tanaman padi yang tahan terhadap kekeringan ataupun
terhadap banjir. Terakhir, pandangan individu saat ini mengenai MM adalah Individual.
Contoh: Selalu menganggap bahwa hal yang dilakukanya adalah yang terbaik.
DAFTAR
PUSTAKA
Pelly, Usman. 1994. Teori-Teori Ilmu Sosial Budaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta. Penyusun, Tim.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar